Assalamualaikum, hari yang cerah setelah tadi pagi menyeruput segelas teh hangat di kota perantauan ini.
Liburan memang sudah usai, saya sudah tidak lagi berada di Mataram, tapi ceritanya belum selesai.
Kali ini mau bagi cerita pengalaman pertama saya di Gili Trawangan. YA, PERTAMA KALI!.
Sedih juga sih, besar di pulau Lombok, tapi umur 22 baru bisa kesampean buat ke gili Trawangan (setidaknya pernah ke Gili Nanggu).
Hari Kamis 8 September 2011, berangkat dari rumah Gilang di Dasan Sari sekitar jam 11, kami ber tiga (Gilang, Saya dan Yudi) naik cidomo sampai ke perempatan Rembiga lalu naik engkel sampai ke Bangsal, tempat penyebrangan kapal menuju Gili Trawangan.
Saat nyebrang pakai kapal ini, kami sudah disambut dengan ombak yang cukup besar, perjalanan sedikit dibumbui adrenalin tapi seru. Sekitar jam 13.00 kami sampai di Gili Trawangan, ombak yang besar dan mesin kapal yang kecil memperlambat kami sampai ke tujuan.
Yap, tapi sepadan dengan apa yang di dapat. Pasir putih, Laut yang jernih, Cahaya Matahari yang terang dan tentunya wisatawan asing yang pakaiannya kekurangan bahan.
Hal pertama yang kami lakukan adalah mencari penginapan. Setelah mencari di dua tempat, akhirnya kita dapat yang relatif murah, dengan fasilitas 2 tempat tidur, fan, tv . Harganya cuma Rp 180.000. per malam (seharusnya bisa lebih murah lagi nih). Setelah deal, lalu kita istirahat sampai jam 3, menunggu terik matahari berkurang.
Pintu Masuk Penginapan |
Suasana Sekitar Penginapan |
Lokasi Kamar Penginapan |
Sekitar jam 3, Kita mempersiapkan diri, ada agenda cebur-cebur di pantai. Setelah mendapatkan spot yang tepat buat berenang maka berenanglah kita. Sensasinya sedikit berbeda buat saya, mkalum baru pertama, di pinggir pantai susah nemu wisatawan lokal, yang ada cuma bule berbikini. Lumayan ini pantai, bisa cuci mata sama cuci badan.
Sekitar jam 5 sore kami sudahi acara berenang dan kembali ke penginapan. Sialnya, setelah berenang saya terkena sakit kepala, jadi nganggur tidur sampai jam 7 malam.
Teman yang baik, mereka nungguin sampe kondisi membaik.
Sekitar jam 7 kami mulai mencari makan malam. Ternyata ada salah satu lokasi yang saat malam berubah jadi semacam food court. Disini didominasi makanan seafood, berhubung saya kekurangan dana buat makan, jadi saya memutuskan cuma melihat mereka makan (Masih mikirin beberapa oleh-oleh yan harus dibeli buat balik ke Malang). Setelah (mereka) menyantap habis makanan yang di pesan, kita nongkrong di pinggir pantai, menunggu sampai sekitar jam 10 malam, dimana ada Reggae Party di sebuah cafe, nama cafe-nya "sama-sama".
Saat malam hari, lokasi ini berubah jadi food court |
Sekitar jam 10, kami masuk ke cafe, cari tempat duduk dan mulai memesan minuman. Disini yang sedikit mengagetkan. Saat mereka berdua dengan enteng memsan minuman, saya hanya berdecak heran dengan price list yang ada di menu, C'MON, COCA COLA KALENG SEHARGA 25.000?! CUMA BEDA SETENGAH HARGA SAMA HARGA DIRI SAYA!.
Lalu saya memutuskan untuk tidak memesan (lagi). Miris melihat keadaan saya akhirnya Gilang beliin itu Coca Cola.
(gil, saya jujur, malu-malu kucing plus sungkan sama kamu, baru berani ngomongnya di blog, makasih gil | semoga kamu gak baca, hahaha).
Cukup 1 jam aja disana, jam 11 kita kembali ke penginapan buat sitirahat, rencananya mau lihat Sunrise besok pagi.
plank nama cafe di pinggir pantai |
suasana cafe di pagi hari |
Tidur kurang mantap, ternyata disebelah kamar kami ada sepasang muda-mudi wisatawan asing, dan mereka sangat "ribut", dan ada beberapa adegan ributnya yang buat kita deg-degan.
Saya bangun sekitar jam 5 pagi, berusaha membangunkan 2 orang ini dengan sekuat tenaga, walau akhirnya tenaga saya kurang kuat untuk membangunkan mereka, dan saya akhirnya memutuskan jalan-jalan sendiri pagi itu.
Hal pertama yang saya lihat adalah proses matahari terbit. Indah, muncul melalui kaki gunung rinjani, kemilau keemasan, merubah warna langit yang kelam menjadi bercahaya.
Gunung Rinjani dilihat dari gili sebelum matahari muncul |
Matahari muncul dari kaki gunung RInjani |
Ini bebrapa foto yang saya ambil selama jalan-jalan pagi:
Mau kemana? |
Tanpa kendaraan bermotor, inilah dokar kebersihan |
dokar kebersihan lagi bekerja |
Sepi dan tenang, suasana pagi di pantai Gili Trawangan |
foot step |
Add caption |
Selama ada saldo, jangan takut kehabisan uang cash |
Itu Pulau Lombok |
Tempat beli tiket penyebrangan |
Transportasi Utama setelah cidomo |
Akhirnya sampai di ujung acara, kami bersiap untuk pulang. Kalo ada yang mengkhawatirkan saya dan menanyakan "kamu gak makan disana?" well, saya makan 2 kali, siang saat baru sampai ke gili dengan nasi bungkus bawaan dan pagi sebelum berangkat dengan nasi bungkus yang harganya cuma 8.000 perak! (akhirnya ada yang terjangkau).
Setelah mereka (akhirnya) bangun dari tidur, sekitar jam 8 pagi, kami packing dan check out.
Sebelum memsan tiket pulang, saya menemani mereka makan, (saya makan saat mereka masih tidur).
Jam 10 kami pun pulang dan sampai dengan selamat sekitar jam 12 di rumah Gilang.
Gilang lagi ngunci kamar |
Nasi bungkus 15.000-an yang mengagetkan |
See ya! |
Walau tanpa snorkeling (sudah pernah dan lagi kurang duit), Tapi suasana disana dan pantainya sudah cukup memuaskan hati. Sampai berjumpa di liburan mendatang.
No comments:
Post a Comment