27 February 2011

Begadang! (repost)

Ini repost dari notes milik Annisa Rachmawati
Kenapa Kita Tidak Boleh Begadang?

    Salah satu istirahat yang paling penting dalam hidup adalah tidur. Ada sebuah penelitian mengatakan bahwa manusia yang tidak tidur berhari-hari akan meninggal lebih cepat daripada yang kelaparan. Menakutkan bukan? Pihak kedokteran Universitas California, San Diego mengemukakan bahwa manusia yang mempunyai umur paling panjang membutuhkan tidur 6 hingga 7 jam semalam.
Selain itu, pada malam hari merupakan masa paling aktif untuk organ-organ tubuh manusia, dan lagip ula kerja organ-organ tersebut hanya aktif pada jam-jam tertentu, antara lain:




- Pada Malam hari pukul 21.00 - 23.00 : adalah pembuangan zat-zat tidak berguna/beracun (de-toxin) di bagian sistem antibodi (kelenjar getah bening). Selama durasi waktu ini seharusnya dilalui dengan suasana tenang atau mendengarkan musik atau tidur.

- Malam hari pk 23.00 - dini hari pk 01.00 : saat proses de-toxin di bagian hati, harus berlangsung dalam kondisi tidur pulas.

- Dini hari pukul  01.00 - 03.00 : proses detoxin pada bagian empedu, juga berlangsung optimal dalam kondisi tidur.

- Dini hari pukul  03.00 - 05.00 : detoxin di bagian paru-paru. Sebab itu akan terjadi batuk yang hebat bagi penderita batuk selama durasi waktu ini. Karena proses pembersihan (detoxin) telah mencapai saluran pernafasan, maka tak perlu minum obat batuk agar supaya tidak merintangi proses pembuangan kotoran.

- Pagi pukul  05.00 - 07.00 : de-toxin di bagian usus besar,harus buang air kecil.

- Pagi pukul  07.00 - 09.00 : adalah waktu penyerapan gizi makanan bagi usus kecil, jadi harus sarapan. Bagi orang yang sakit sebaiknya sarapan lebih pagi yaitu sebelum pukul 6:30. Bagi mereka yang tidak jarang atau tidak pernah sarapan sebaiknya merubah kebiasaannya ini, sebab masih lebih baik terlambat makan pagi hingga pukul 09.00-10.00 daripada tidak makan sama sekali.

Ini menunjukkan bahwa selain tidur dengan jumlah waktu yang cukup, tidur tepat waktu juga sangat penting. Dengan melewati jam-jam biologis tersebut, seseorang telah dikategorikan begadang. Itu juga berarti menghambat kerja organ tubuh yang penting. Tentu saja lama-kelamaan tubuh akan sakit. Oleh karena itu, selain tidur yang cukup, juga perlu diperhatikan tidur tepat waktu.Salah satu dampak yang paling jelas dari begadang adalah kelelahan akibat kurang tidur.

Selain itu, jam-jam penting bagi tubuh melakukan metabolisme juga menjadi terganggu. Beberapa efek dari kurang tidur, antara lain:

- Mempengaruhi  Otak
Kekurangan tidur dapat mempengaruhi kerja otak. Sebuah studi di UCSD Sekolah Obat-obatan dan Sistem Pengobatan Maju di San Diego, dengan menggunakan teknologi imaging gelombang magnetis untuk memantau kerja otak dalam keadaan kurang tidur, menunjukkan bahwa otak bagian cortex frontal menunjukkan aktifitas yang lebih banyak. Meskipun demikian, kinerja memori menurun sangat drastis pada kondisi ini. Penelitian pada hewan dalam keadaan kurang tidur juga menunjukkan penigkatan dalam produksi hormon stress, yang bisa saja menghambat regenerasi sel pada otak prang dewasa.Beberapa kejadian serangan syaraf yang berdampak kematian terjadi karena sang korban kurang atau bahkan tidak pernah tidur malam. Pernah seorang supir meninggal dunia pada umur 32 karena tidak pernah tidur malam selama kehidupan bekerjanya, padahal ia orang yang menjaga kesehatan, tidak memiliki penyakit, dan kuat.

- Mempengaruhi  Pertumbuhan
Pertumbuhan tulang paling maksimal adalah pada saat tidur lelap di malam hari. Bila tidak terpenuhi, otomatis mengganggu pertumbuhan tubuh. Ini dikarenakan regenerasi pada sel-sel tulang menjadi terhambat akibat masih terjaga pada jam aktifnya.

- Pemicu  Obesitas
Apa sih akan Anda lakukan bila masih terjaga pada saat tengah malam? Tentu saja akan ada rasa lapar. Dengan demikian, Anda telah melebihi porsi makan Anda perhari dengan manambah porsi makan pada waktu begadang. Secara ilmiah, pada keadaan tubuh yang kurang tidur, terjadi gangguan pada hormon yang mengatur metabolisme glukosa yang nantinya akan mempengaruhi nafsu makan. Selain itu, saluran pencernaan pada saat malam hari tidak bergitu aktif untuk mencerna makanan kita, sehingga akan terjadi penumpukan. Asosiasi antara kurang tidur dan kegemukan muncul paling banyak pada usia remaja.

- Suatu  Bentuk Penyiksaan
Kurang tidur juga merupakan suatu bentuk penyiksaan. Cara ini pernah digunakan untuk menginterogasi orang lain. Korban dibuat terjaga selama beberapa hari, kemudian diijinkan tidur, dan kemudian dibangunkan paksa dengan tiba-tiba dan diinterogasi. Nicole Bieske, seorang pembicara dari Badan Amnesti Internasional Australia mengatakan bahwa, “Setidaknya, kekurangan tidur sangatlah kejam dan tidak berperikemanusiaan.”

- Jadi Tulalit atau Kurang Konsentrasi
Menurut Sean Drummond PhD, peneliti masalah tidur dari University of California, San Diego, orang yang sedang capek biasanya lebih mudah mengambil risiko dengan harapan mendapat hasil maksimal. Padahal, hal itu justru sering membuat rencana berantakan.Dalam kasus yang biasa terjadi pada mahasiswa misalkan. Harus begadang menyiapkan bahan untuk presentasi besok jam 7 pagi. Setalah bahan presentasi diselesaikan, pada saat presentasi, semua ide pikiran lupa untuk dituangkan. Itu dikarenakan otak kita udah lelah dan tidak mampu untuk berpikir lagi. Sehingga menyebabkan konsentrasi menurun.

- Mudah Lapar
Penelitian menunjukkan, kurang tidur bisa mengganggu kadar gula darah dan menyebabkan tubuh memproduksi sedikit leptin, hormon pengendali nafsu makan, dan menghasilkan lebih banyak ghrelin (kebalikan dari leptin). Karena faktor perubahan biologis ini, tak heran jika Anda masih merasa lapar meski baru saja makan yang banyak.Orang yang sedang dalam kelelahan, biasanya lebih suka mengkonsumsi gula dan karbohidrat sederhana. Akibatnya, tubuh selalu menagih karbohidrat karena gula darah turun dengan cepat dan perut selalu terasa lapar. Kurang tidur bisa melenyapkan hormon yang mengatur nafsu makan. Akibatnya, keinginan menyantap makanan berlemak dan tinggi karbohidrat akan meningkat. Sehingga menyebabkan Anda menginginkan asupan kalori tinggi. Jika selama 2 malam tidur Andatidak berkulitas bisa memicu rasa lapar berlebihan. Kondisi ini terjadi karena merangsang hormon ghrelin penambah nafsu makan, dan mengurangi hormon leptin sebagai penekan nafsu makan. Seiring dengan berjalannya waktu, hal ini dapat menyebabkan penambahan berat badan.Dalam penelitian yang dilakukan pada orang kembar identik oleh University of Washington menemukan, mereka tidur 7-9 jam setiap malam, rata-rata indeks massa tubuh 24,8, hampir 2 poin lebih rendah daripada rata-rata Body Mass Index (BMI) mereka yang kurang tidur.

- Mudah Sakit
Ini adalah tanda yang paling sering dijumpai. Orang yang kekurangan waktu tidur lebih rentan terkena infeksi. Berbagai penelitian menunjukkan, mereka yang cukup istirahat memiliki sistem imun yang lebih kuat. Tidaklah mengherankan, sakit kronis seperti masalah punggung atau arthritis bisa saja terjadi bila Anda melakukan aktivitas tidur yang buruk. Dalam sebuah studi dari John Hopkins Behavioral Sleep Medicine Program, direktur Michael Smith, PhD, membangunkan orang dewasa muda yang sehat selama 20 menit setiap jam selama 8 jam selama 3 hari berturut-turut. Hasilnya, mereka memiliki toleransi sakit yang lebih rendah, dan mudah mengalami nyeri. 

-Mudah Menangis
Jangan buru-buru menyalahkan gejala pramenstruasi sebagai penyebab air mata Anda yang tiba-tiba mudah mengalir karena hal-hal sepele. Tanpa waktu tidur yang cukup, emosi Anda cenderung menjadi tidak stabil. Studi juga menunjukkan, saat kita kurang tidur, kita lebih sering merasa sedih karena otak lebih banyak menyimpan memori negatif ketimbang ingatan yang membahagiakan. Tak heran jika orang yang kurang tidur terlihat seperti orang depresi.

-Ceroboh
Para ahli mengungkapkan, kurang tidur akan membuat kemampuan motorik kita melambat dan kurang gesit. Akibatnya, kita jadi sering gugup, menabrak atau menumpahkan sesuatu. Hal itu disebabkan refleks kita berkurang dan otak kita kurang fokus sehingga kita jadi terlihat seperti orang ceroboh.

-Anti Bodi Menjadi Lemah
Berdasarkan studi JAMA, mereka yang tidur kurang dari 7 jam per malam bisa 3 kali lebih rentan mengalami rasa dingin. Penelitian lain menemukan, pada pria yang kurang tidur akan mengalami kegagalan untuk menjaga respon imun atau kekebalan tubuh secara normal setelah menerima suntikan flu. Mereka yang kurang tidur, antibodi yang bekerja setelah dilakukan vaksinasi hanya bisa bertahan paling lama 10 hari. Kondisi tersebut sangat berbahaya. karena itu, perbaiki kualitas tidur, untuk meningkatkan kekebalan tubuh Anda. Jika terlalu sedikit waktu tidur Anda sistem kekebalan tubuh bisa terganggu.

- Rentan  Terserang Diabetes
Gula adalah bahan bakar setiap sel dalam tubuh Anda. Jika proses pengolahannya terganggu bisa menyebabkan efek buruk. Dalam penelitian yang dilakukan Universitas Chicago, AS, yang meneliti sejumlah orang selama 6 hari, mendapatkan kondisi ini bisa mengembangkan resistansi terhadap insulin, yakni hormon yang membantu mengangkut glukosa dari aliran darah ke dalam sel.Mereka yang tidur kurang dari 6 jam per malam dalam penelitian 6 hari ini menemukan, terjadi proses metabolisme gula yang tidak semestinya. Akibatnya bisa menyebabkan timbulnya diabetes.

-Stress  Meningkat
Studi yang dilakukan Universitas Chicago juga menemukan ‘menutup mata’ kurang dari 7 jam bisa meningkatkan produksi kortisol atau hormon stres. Bahkan pada sore dan malam hari dapat meningkatkan denyut jantung, tekanan darah dan glukosa darah sehingga bisa memicu terjadinya hipertensi, penyakit jantung dan diabetes tipe 2.

-Memicu  Rasa Gelisah
Rasa gelisah setiap malam pasti akan terus menghantui mereka yang memiliki kualitas tidur buruk. Reaksi tubuh pun bisa menurun. Yang lebih kronis lagi, perasaaan bahagia tidak akan menghampiri hidup mereka yang kurang tidur. “Tidur dan suasana hati diatur oleh zat kimia otak yang sama,” kata Joyce Walsleben, PhD. Hal ini dapat meningkatkan risiko pengembangan depresi, tapi mungkin hanya bagi mereka yang sudah rentan terhadap penyakit.

-Tampak Lebih Tua
Mereka yang kurang tidur biasanya memiliki kulit yang pucat dan wajah lelah. “Lebih buruk lagi, peningkatan kadar kortisol dapat memperlambat produksi kolagen yang memicu terjadinya keriput lebih cepat,” kata Jyotsna Sahni, MD, ahli masalah tidur di Canyon Ranch, Tucson.

-Resiko Kanker Lebih Tinggi
Olahraga membantu mencegah kanker, tetapi terlalu sedikit memejamkan mata dapat merusak efek pelindungnya. Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health studi meneliti hampir 6.000 wanita selama sekitar satu dekade dan menemukan bahwa penggemar olahraga yang tidur 7 jam atau lebih sedikit per malam memiliki kesempatan lebih besar 50% mengidap kanker daripada mereka yang rutin melakukan senam dan memiliki kualitas tidur yang baik. Sangat membahayakan bagi kalian yang terlalu sering begadang. Lebih baik mengutamakan kualitas tidur anda, daripada berdampak negatif untuk kehidupan anda selanjutnya. Jika ada tugas atau kerjaan yang harus diselesaikan secepatnya, lebih baik tidur dahulu, kemudian bangun pagi-pagi untuk kembali bekerja. Karena otak manusia setelah tidur akan terasa fresh atau segar untuk berpikir dan beraktifitas lagi.

No comments: